Wahai Sang Waktu…
Betapa berat beban yang dipikulmu, menyaksikan bagaimana sejarah diciptakan dan direkayasa. Menjadi saksi bisu yang tak berdaya meratapi perbuatan anak manusia yang tak pernah belajar dan tak juga bercermin dari masa lalu yang telah tergoreskan.
Wahai Sang Waktu…
Jangan kau rampas hari-hariku dengan segala kebencian, kesendirian, duka dan penantian yang tak berujung. Jangan kau tinggalkan aku dalam semua angan-angan kosong dan harapan semu.
Wahai Sang Waktu…
Jangan biarkan hidupku berlalu tenggelam dalam penyesalan atas apa yang telah terjadi. Bantulah aku menghayati arti dari semua kegagalan, kekecewaan dan doa yang tak terjawab.
Wahai Sang Waktu…
Akankah kau menjawab semua pertanyaanku, tentang impian-impianku, tentang potongan jiwaku yang hilang, tentang kehidupan, kematian dan keberadaanku kelak? Akankah kau memberikan jawaban atas setiap masa, tahun dan tahun yang berlalu dalam hidupku?
Wahai Sang Waktu…
Begitu cepat engkau berlalu, meninggalkanku dalam keluh-kesah dan penyesalan, berharap untuk mengembalikan setiap detik yang berharga dan terlewati tanpa makna yang berarti. Berharap dapat memutar kembali setiap detak jam agar dapat menghentikan setiap langkah yang akan kusesali.
Wahai Sang Waktu…
Begitu lambat engkau merangkak, menyelimutiku dalam keresahan, kegelisahan dan ketidakpastian. Mengiringi setiap detak jantungku dengan terang dan gelap hari yang datang dan pergi silih-berganti.
Wahai Sang Waktu…
Jangan biarkan aku terlena dalam kesuka-citaan, jangan biarkan aku larut dalam genangan air mata, yang membuatku lupa akan karunia yang diberikanNya padaku. Ingatkan aku untuk selalu mensyukuri betapa berharganya setiap detik yang kau berikan, untuk mensyukuri setiap jalan yang dapat kupilih dan setiap kesempatan yang dapat kujalani, hingga tibanya batas akhir yang telah ditentukanNya untukku…
Allah subhanahu wata’ala berfirman:وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)
sumber:daydreamer13.wordpress.com/2009/03/17/wahai-sang-waktu/ -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar